تفسير سورة النازعات

الترجمة الإندونيسية للمختصر في تفسير القرآن الكريم

الترجمة الإندونيسية للمختصر في تفسير القرآن الكريم، صادر عن مركز تفسير للدراسات القرآنية.

﴿بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا﴾

1. Allah bersumpah dengan malaikat yang mencabut nyawa orang-orang kafir dengan cara yang keras dan kasar.

﴿وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا﴾

2. Dan Allah bersumpah dengan malaikat yang mencabut nyawa orang-orang yang beriman dengan cara yang mudah dan gampang.

﴿وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا﴾

3. Dan Allah bersumpah dengan dengan malaikat yang turun dari langit dengan cepat menuju bumi karena perintah Allah.

﴿فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا﴾

4. Dan Allah bersumpah dengan malaikat yang saling berlomba dalam melaksanakan perintah Allah.

﴿فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا﴾

5. Dan Allah bersumpah dengan malaikat yang melaksanakan perintah Allah untuk menerapkan kada-Nya, seperti malaikat yang diberi tugas mencatat amal perbuatan manusia. Allah bersumpah dengan itu semua bahwa Dia pasti akan membangkitkan mereka untuk perhitungan dan pembalasan.

﴿يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ﴾

6. Pada hari ketika bumi bergoncang karena tiupan pertama.

﴿تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ﴾

7. Kemudian tiupan pertama ini diikuti dengan tiupan kedua.

﴿قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ﴾

8. Hati sebagian manusia pada hari itu merasa takut.

﴿أَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ﴾

9. Di mata mereka kelihatan dampak kehinaan.

﴿يَقُولُونَ أَإِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِي الْحَافِرَةِ﴾

10. Mereka berkata, “Apakah mungkin kami kembali dihidupkan setelah kami mati?”

﴿أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا نَخِرَةً﴾

11. Apakah jika kami telah menjadi tulang belulang yang hancur, bisakah kami dikembalikan seperti semula?”

﴿قَالُوا تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ﴾

12. Mereka berkata, “Jika kami dikembalikan seperti semula, sungguh pengembalian itu merupakan suatu kerugian, ia terpedaya.”

﴿فَإِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَاحِدَةٌ﴾

13. Perkara kebangkitan itu adalah perkara mudah, itu hanyalah berupa sekali tiupan dari Malaikat yang ditugaskan untuk meniup sangkakala.

﴿فَإِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِ﴾

14. Tiba-tiba semua kembali hidup di atas bumi setelah sebelumnya mereka mati terkubur di dalam tanah.

﴿هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ مُوسَىٰ﴾

15. Apakah telah datang kepadamu -wahai Rasul- berita tentang Musa dengan Rabbnya dan bersama musuhnya, Fir'aun?

﴿إِذْ نَادَاهُ رَبُّهُ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى﴾

16. Tatkala Rabbnya Yang Mahasuci menyerunya di Lembah Ṭuwa yang suci.

﴿اذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ﴾

17. Allah berfirman kepadanya yang maksudnya, “Pergilah ke Fir'aun, sesungguhnya ia telah melampaui batas dalam kezaliman dan kesombongan.

﴿فَقُلْ هَلْ لَكَ إِلَىٰ أَنْ تَزَكَّىٰ﴾

18. Dan katakan kepadanya, "Tidakkah engkau -wahai Fir'aun- ingin bersih dari kekufuran dan kemaksiatan?

﴿وَأَهْدِيَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخْشَىٰ﴾

19. Aku akan menunjukkan kepadamu jalan menuju Rabb yang telah menciptakanmu dan memeliharamu, sehingga engkau takut kepada-Nya, lalu engkau mengerjakan perbuatan yang diridai-Nya dan menghindari perbuatan yang menjadikan-Nya murka?"

﴿فَأَرَاهُ الْآيَةَ الْكُبْرَىٰ﴾

20. Musa -'alaihissalām- pun memperlihatkan kepadanya mukjizat agung yang menunjukkan bahwa dia adalah utusan dari Rabbnya, yaitu tangan dan tongkat.

﴿فَكَذَّبَ وَعَصَىٰ﴾

21. Adapun tanggapan yang terjadi dari Fir'aun tidak lain hanyalah pendustaan terhadap mukjizat ini dan ia mendurhakai apa yang diperintahkan oleh Musa -'alaihissalām- kepadanya.

﴿ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَىٰ﴾

22. Kemudian ia berpaling dari keimanan terhadap apa yang dibawa oleh Musa -'alaihissalām-.

﴿فَحَشَرَ فَنَادَىٰ﴾

23. Justru ia mengumpulkan bala tentaranya untuk mengalahkan Musa -'alaihissalām-, lalu ia menyeru kaumnya dengan berkata,

﴿فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَىٰ﴾

24. “Aku adalah tuhan kalian yang tertinggi, maka kalian tidak boleh taat kepada selainku.”

﴿فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآخِرَةِ وَالْأُولَىٰ﴾

25. Maka Allah menyiksanya dengan memberi balasan di dunia berupa tenggelam di lautan, dan memberi balasan di Akhirat dengan memasukkannya ke dalam siksa yang paling pedih.

﴿إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِمَنْ يَخْشَىٰ﴾

26. Sesungguhnya di dalam balasan Kami terhadap Fir'aun di dunia dan di Akhirat itu terdapat nasihat bagi orang yang takut kepada Allah, karena orang yang takut kepada Allah lah yang bisa mendapatkan manfaat dari nasihat-nasihat.

﴿أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ ۚ بَنَاهَا﴾

27. Apakah penciptaan kalian oleh Allah -wahai orang-orang yang mendustakan Hari Kebangkitan- lebih sulit daripada penciptaan langit yang telah dibangun oleh Allah?

﴿رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا﴾

28. Allah menjadikannya berada di atas, tinggi dan menjadikannya sempurna, tidak ada celah maupun aib padanya.

﴿وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا﴾

29. Allah menjadikan malamnya gelap gulita jika mataharinya telah tenggelam, dan menjadikan siangnya terang bercahaya jika matahari telah terbit.

﴿وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَاهَا﴾

30. Dan -setelah menciptakan langit- Dia menghamparkan bumi dan menyimpan segala manfaatnya di dalamnya.

﴿أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا﴾

31. Dari dalam bumi Allah mengeluarkan air, berupa mata air yang mengalir dan menghidupkan di permukaan bumi berbagai tumbuhan yang menjadi makanan hewan ternak.

﴿وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا﴾

32. Dan gunung-gunung dijadikan-Nya kokoh di atas bumi.

﴿مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ﴾

33. Semua itu merupakan manfaat bagi kalian -wahai manusia- dan untuk hewan-hewan ternak kalian. Maka Żat yang menciptakan ini semua tidak akan kesulitan untuk mengulangi penciptaan mereka dari awal lagi.

﴿فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَىٰ﴾

34. Dan jika telah tiba masa tiupan yang kedua dan hari Kiamat telah tiba.

﴿يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ مَا سَعَىٰ﴾

35. Pada hari di saat Kiamat tiba, manusia mengingat apa yang telah dilakukannya, yang baik maupun yang buruk.

﴿وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِمَنْ يَرَىٰ﴾

36. Dan didatangkan Jahanam serta ditampakkan kepada mereka dengan mata telanjang bagi yang melihatnya.

﴿فَأَمَّا مَنْ طَغَىٰ﴾

37. Adapun orang-orang yang telah melampaui batas dalam kesesatan.

﴿وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا﴾

38. Dan mengutamakan kehidupan dunia yang fana ini atas kehidupan Akhirat yang abadi.

﴿فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَىٰ﴾

39. Maka sesungguhnya Neraka merupakan tempat tinggal yang akan ia datangi.

﴿وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ﴾

40-41 Adapun bagi orang yang takut apabila berdiri di hadapan Rabbnya dan menahan nafsunya dari keinginan terhadap apa yang diharamkan oleh Allah, maka Surga adalah tempat tinggal terakhir baginya.

﴿فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ﴾

40-41 Adapun bagi orang yang takut apabila berdiri di hadapan Rabbnya dan menahan nafsunya dari keinginan terhadap apa yang diharamkan oleh Allah, maka Surga adalah tempat tinggal terakhir baginya.

﴿يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا﴾

42. Orang-orang yang mendustakan hari Kebangkitan bertanya kepadamu -wahai Rasul-, “Kapan terjadinya Kiamat?”

﴿فِيمَ أَنْتَ مِنْ ذِكْرَاهَا﴾

43. Engkau tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu sehingga engkau bisa menyebtukannya kepada mereka. Itu bukan merupakan tugasmu. Sesungguhnya tugasmu adalah bersiap-siap menghadapi datangnya Kiamat.

﴿إِلَىٰ رَبِّكَ مُنْتَهَاهَا﴾

44. Hanya kepada Rabbmu semata kembalinya pengetahuan tentang hari Kiamat.

﴿إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَخْشَاهَا﴾

45. Sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan kepada orang yang takut kepada hari Kiamat, karena orang yang takut kepada hari Kiamat lah yang bisa mendapat manfaat dari peringatanmu.

﴿كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا﴾

46. Pada Hari ketika mereka melihat Kiamat di depan mata, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal di kehidupan dunia mereka kecuali hanya sebatas sore dari suatu hari atau sepaginya.

النازعات